PUISI Lintang Ismaya

zin

ABSTRAK

Jika malam bertanya pada bulan
Jika siang bertanya pada matahari
Atau sebaliknya: jika malam bertanya
Pada matahari dan siang pada bulan

Jika dalam jika adakah jika itu jika saja?
Namun membaca Tuhan itu senantiasa
Mencipta dengan cara yang misterius
Membuat suatu hal tampak indah

Padahal kenyataanya itu buruk.
O, betapa mudahnya mengucapkan
Pernyataan cinta, tetapi bukti darinya
Akan selalu diminta. Maka tunjukkan

Tujuanmu bicara. Janganlah selalu
Menyandarkan penilaian pada setiap
Pikiran dan pendapatmu. Ketakutan
Dan ketidakberdayaan itu tujuannya

Demikian penafsiran itu sekadar kata-kata
Dalam bayangan realitas dengan caranya
Sendiri. Jika dalam jika adalah jika itu jika
; tetap saja mengharapkan kasihNya

Sedangkan tujuanmu telah aku jelaskan
Dalam gambaran mental dari segala
Sesuatu yang hinggap di ruang kepala
Yang akan membawanya kepada hal itu

Maka kesadaran itu suatu konsep halus
Yang mengabaikan inti segala sesuatu
Yang lebih halus. Keluar melalui telinga
Mata dan hati dengan cara yang lain

2025

SAJAK Ayie S Bukhary
Baca Tulisan Lain

SAJAK Ayie S Bukhary

PIKAT

Pernahkah meminum anggur
Dari darah hatimu sendiri
Dan berpikir engkau
Sudah memberiku

Hadiah? Tembaga bersepuh emas
Begitu cantik nongkrong di etalase
Pikat hati untuk bisa meminangnya
Sementara yang asli terkubur

Di alir lumpur sungai-sungai hayat
Yang terus memanjang lekuk
Dalam laju mencari muaranya
Sendiri. Sejumlah ragam pohon

Berderet dan berada di dekatnya
Bukan sekadar menggantungkan
Hidup dan kehidupannya saja
Melainkan sambil menjaga

Dari abrasi. Tetapi apabila Tuhan
Sudah berkehendak, maka lenyaplah
Dari pandangan dan melampaui semuanya
Kesementaraan itu hidup dan kehidupannya

Bagaimana mungkin aku bisa menjauh
Dari yang terbimbing dengan benar
Pada zamannya? Sementara Tuhan
Tak pernah luput dalam membaca

Dari segala keburukan yang telah
Kukatakan di atas sambil melompat
Dan melompat-lompat dan tumbuh
Dengan tegap meneguk anggur darah

Sendiri. Selebihnya berhasrat untuk terus
Bermain lebih tua dari yang melihat dunia.
Dan apabila engkau adalah kebutuhanku
Menjauhlah, sebab kesegaran rahmat

Tuhan menghilang. Segalanya jadi mendidih
Kala setiap ratapan musim gugur hujani taman
Impian lebih kuat daripada keagungan Tuhan.
Kau tahu: kelemahan musim semi adalah rahmat

Tuhan, karena tanpa cincin dia tidak akan datang
Kepadaku untuk mencari kesehatan yang sakit
Dan kesehatan yang baik. Kau tahu: sepanjang ia
Menjadi milikmu, ia akan bersamamu dalam hakikat!

2025

PUSTAKA

Mata yang asing bukanlah mata pisau
Bertanda burik dan tidak murni, sebab
Memahami sang pembunuh itu mampu
Mengelakkan mata dari yang lain, serta

Penguncian kemahamuliaan yang mampu
Melampaui batas penjelasan. Apabila pecah
Jangan menuduhnya sakit atau sekarat, sebab
Memperoleh kesenangan dariNya itu bukanlah

Kutukan Maha Mulia, sebab itu berhubungan
Dengan rahmat yang tak terbatas dan kehendak
Atas pembukaanNya, serta ketidak sanggupan
Untuk penuhi syarat pembukaannya: dipahami

Atau tidak — tetap saja mendapat kesenangan
DariNya. Dan apabila engkau selalu cepat
Dan memperhatikan perbuatanmu. Kau tahu;
Karena melihat seluruh majikan di dunia ini

Berlaku sama dengan wabahnya yang tidak
Penting, karena engkau meminta ditunjukkan
Sesuatu yang tidak memiliki tempat; bagaimana
Mungkin memiliki kemampuan untuk memastikan

Keadaan dirimu sendiri dan bagaimana mungkin
Engkau berharap bisa memastikan keadaan
Penciptamu? Dia terlalu lembut untuk dapat
Terlihat, sebagaimana menemukan sumber

Cahaya dengan mengikuti sinarnya. Sungguh
Aku tidak sedang mengendalikan kata-kata
Tetapi, di dalam kenyataanya, kata-kataku
Lebih tinggi daripada aku sendiri yang rapuh

2025

BANCAH

Siapakah yang menggergaji pohon-pohon itu
Di hulu? Konon katanya banjir itulah yang
Mempu memotong batang-batang kokoh itu
Pohonan. Konon katanya angin purba itu yang

Mampu mematahkannya batang-batang kokoh itu

Kala banjir mengungkap fakta kongsi. Kala air
Hujan migrasi ke lubang-lubang tambang liar
Ragam cerita daya reka boleh tamat, tapi tidak
Untuk aktor; ia akan terus bermetamorfosis

Lebih narsis dari selebritis, dan lebih bengis

Dari binatang yang dicap najis. Di lain pulau
Rapat akbar digelar mencipta denah-denah
Keinginan dalam pemetaan peta konflik baru
Sebagaimana lagu lama yang tak pernah

Sepi dari bursa pasar: ngabuntut bangkong!

Sibolga, apa kabarnya Morowali? Pagar laut kian
Menjauh, mengakar dan menubuh. Juang Papua
Dan Aceh, benarkah mereka ingin merdeka? Lantas
Bagaimana dengan kita sendiri, wahai Indonesiaku?

2025

PUISI Iwan M Ridwan
Baca Tulisan Lain

PUISI Iwan M Ridwan


Apakah artikel ini membantu?

3 thoughts on “PUISI Lintang Ismaya

  1. Tugas penyair berakhir ketika imaginasinya telah menjelma menjadi kata, baris, dan bait yang mati
    Narator tugasnya baru berakhir ketika teks telah sampai ke telinga publik
    Sedangkan aktor belum tentu mampu menghidupkan setiap teks yang ia semburkan dari mulutnya🌹

    1. Sedangkan aktor belum tentu mampu menghidupkan setiap teks yang ia semburkan dari mulutnya

      sepakat apalagi jika teks yang disemburkan hanya berupa hafalan bukan penafsiran mendalam dari apa yang harus dia semburkan….
      salam SEHAT dan BERBAHAGIA selalu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *