Anak itu selalu bahagia saban menatap hujan dari jendela bus yang mengantarnya pulang. Saking bahagianya, ia sering menggebrak-gebrak jendela dengan kedua tangannya yang mungil, dan tak lupa juga memberi tahu ibunya dengan mengucapkan: “ud-jan, ud-jan, ud-jan” berulang-ulang, yang entah mengapa, di telinga sang ibu justru seperti terdengar kata: “ujian, ujian, ujian”.
Galih M. Rosyadi lahir 5 Februari 1991. Menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Riyadlul Huda, Sukaguru, Tasikmalaya dari 2002-2011. Kemudian di Pondok Pesantren Riyadlul-Huda Ngamprah, Bandung Barat dari 2011-2013. Kemuduan menempuh pendidikan di Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Cipasung (2017-2021). Pernah bekerja sebagai wartawan di salah satu media lokal dari tahun 2020-2022. Saat ini aktif mengisi kajian keagamaan secara rutin di beberapa majelis di Tasikmalaya dan Kota Depok.
Syahdan, di sebuah negeri yang ditimpa malapetaka, di mana setiap hari adalah pertarungan yang mencekam dalam melawan keputusasaan, terbentanglah sebuah…